Page

Minggu, 23 Juni 2013

Sekolah Dambaanku

Sebagai seorang pelajar, kita pasti tau apa arti penting sekolah bagi kita. Simple-nya, dengan sekolah kita akan memiliki kemampuan yang kelak akan berguna bagi kehidupan. Bersyukurlah bagi kalian yang masih bisa belajar di sekolah-sekolah favorit dan juga mahal, tapi sesekali juga harus tengok ke belakang melihat teman-teman kita diluar sana yang ngemis-ngemis ke orang tuanya ingin masuk sekolah tapi dana-nya gak mencukupi.

Kita semua pasti berkeinginan untuk mendapat prestasi yang layak dengan masuk ke sekolah-sekolah favorit atau bisa dibilang sekolah dambaan semua orang. Tapi sayangnya itu semua tergantung pribadi masing-masing apakah serius menjalankannya atau tidak.

Well, this is another chance for me buat nulis lagi diajang kompetisi lainnya. Sesuai dengan tema yang diberikan, pasti setiap pelajar punya kriteria tentang sekolah yang diinginkan tuh kaya gimana. Contohnya adalah gue, yuk langsung aja kita bahas point-pointnya:

1. Peran kepala sekolah
Kepala sekolah adalah sebagai peran utama di sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dimana beliau memiliki kewajiban untuk mengelola suatu sekolah. Apa jadinya sekolah tanpa kepala sekolah? Ibarat yang lebih besar lagi seperti negara yang tidak punya pemimpin, komponen didalamnya berantakan, tanpa aturan dan bertindak semau-mau mereka.


Gue gak banyak tau apa aja tugas yang biasa dilakukan seorang kepala sekolah, karena yang gue alami dari dulu dan yang gue tau adalah kepala sekolah hanya duduk diam di ruangannya. Jadi jarang ngobrol atau ketemu juga sama murid-muridnya. Ya, seperti yang udah gue bilang karena gue gak tau banyak.

Peran kepala sekolah untuk menjalin hubungan baik dengan murid-muridnya adalah salah satu hal yang gue inginkan. Yaitu dengan melakukan observasi kesetiap kelas untuk peningkatan efektifitas proses KBM, juga menilai hasil belajar murid dengan memberi kritik atau saran yang membangun bagi murid untuk lebih meningkatkan semangat belajarnya.

2. Peran guru di sekolah
Sebagaimana yang kita tau bahwa guru adalah orang tua kedua kita setelah di rumah, jadi kita semua pasti menginginkan sosok guru yang akrab sama muridnya. Guru di kelas pun gak hanya menyampaikan ilmu ataupun informasi kepada murid-muridnya, tapi hendaknya juga memberikan motivasi supaya murid bergerak terus untuk belajar dan gak malas.


Guru yang berperan sebagai wali kelas, ada baiknya untuk selalu memantau aktifitas murid-murid kelasnya. Entah itu masalah nilai-nilai kesehariannya, perilaku, dsb. Bagaimanapun juga, wali kelas sebagai penanggung jawab murid di kelas-nya. Gue pernah merasakan hal ini sebelumnya, punya wali kelas tapi gak perhatian sama anak-anaknya, juga susah diajak untuk komunikasi. Padahal banyak teman-teman satu kelas yang ingin minta saran dan cara supaya nilai dirapor naik.

Logisnya, murid memiliki tugas untuk belajar dan menghargai guru di kelas ketika sedang mengajar dengan tidak bermain gadget apapun bentuknya. Tapi ketika keadaan terbalik dimana waktu proses KBM berlangsung ada salah satu handphone bolak-balik berbunyi karena ada panggilan masuk yang sangat mengganggu suasana belajar di kelas dan ternyata handphone itu adalah milik guru kita sendiri, apa komentar kita? Nothing.

Ya, pasti banyak di sekolah-sekolah yang menerapkan peraturan bagi murid-muridnya untuk tidak bermain handphone atau bahkan tidak mengaktifkannya. Seharusnya peraturan ini juga berlaku bagi guru-guru yang mengajar. 

 3. Sistem pengajaran yang tidak bertele-tele dan bersahabat
Pada saat proses KBM berlangsung hendaknya menerapkan istilah SERSAN alias SERius tapi SANtai, jadi murid-murid dan guru-guru juga gak terkesan terlalu kaku. Bermain sambil belajar sehingga kelas terisi dengan canda-tawa antara murid-murid dengan guru tanpa mengganggu proses belajar. Hal ini pernah gue rasain dan...ini kelas dambaan gue banget!

Metode pembelajaran menggunakan ICT alias dengan penggunaan proyektor yang dijelaskan melalui powerpoint,sehingga memudahkan murid dalam belajar. Peran guru dalam memberi pertanyaan ditengah-tengah pengajaran tersebut sangat berarti, apalagi pertanyaan-pertanyaan tersebut disajikan dalam bentuk kuis alias games, yang tujuan utamanya supaya kita gak keliatan bosan waktu belajar.

Pada waktu ulangan, murid-murid diperbolehkan untuk membuat ulangan sendiri ala mereka. Contohnya ketika ulangan lisan, metode tanya-jawab dilakukan sendiri oleh murid-murid di kelas dan guru berperan sebagai jurinya. Murid-murid dihimbau untuk berlomba-lomba menjawab pertanyaan tersebut demi mendapatkan nilai. Hal ini membuat murid-murid lebih aktif didalam kelas.

4. Sarana dan prasarana sekolah
Kita semua pasti menginginkan sekolah yang lengkap akan sarana dan prasarana didalamnya. Adapun beberapa sarana dan prasarana yang gue diinginkan disuatu sekolah dambaan gue, seperti:


• Lapangan sekolah
Lapangan yang bukan terbuat dari tanah lagi, lapangan yang layak yang bisa dimanfaatkan murid-murid dan guru-guru untuk melaksanakan upacara disetiap Hari Senin, untuk berolahraga jika sedang ada proses KBM diluar kelas. Pohon-pohon juga mengelilingi sekitar lapangan yang membuat udara menjadi lebih segar.


• Toilet sekolah
Toilet juga harus memadai, yaitu dengan dipisahnya toilet siswa dan toilet siswi. Hendaknya disediakan wastafel beserta sabun pencuci tangan dan juga kaca.


• Ruang UKS
Dibuatnya ruang UKS untuk menampung murid-murid yang sakit, dengan tersedianya maksimal 2 tempat tidur dan 1 kursi panjang. Jadi dengan tersedianya ruang UKS ini, murid yang sakit tidak dibawa ke ruang guru lagi dan mengganggu pekerjaan guru. Obat-obatan dan alat-alat yang biasa diperlukan anak PMR di sekolah juga harus tersedia dengan pencatatan detail setiap pembelian.


• Kantin sekolah
Bagi murid-murid juga guru-guru yang tidak membawa bekal ketika jam istirahat tiba, adanya kantin di sekolah justru menguntungkan bagi mereka. Murid dan guru yang lapar atau haus, maka dapat mengatasi masalahnya dengan jajan di kantin dan mendatangkan keuntungan pula bagi para pedagang-pedagangnya. Kantin yang bersih juga akan membuat murid-murid merasa nyaman. Tidak hanya kondisi fisik kantin aja yang bersih, tapi pelayanannya juga harus bersih.


• Ruang kelas
Demi kenyamanan murid-murid belajar di kelas, tentu pasti guru-guru gak bakal tega kalo liat murid-murid di kelas kegerahan. Suasana belajar mengajar pun juga jadi gak kondusif. Minimal ada 2 kipas angin or AC disetiap di kelas supaya murid-murid dan guru yang mengajar di kelas merasa nyaman.


• Laboratorium
Laboratorium IPA, laboratorium ekonomi, laboratorium komputer sebaiknya tersedia disetiap sekolah untuk menunjang pendidikan siswa. Jadi apapun itu yang berhubungan dengan praktek, bisa langsung menuju laboratorium dan tentunya fasilitas juga harus disediakan didalam laboratorium. Gak mungkin kan dibuat lab.komputer tanpa ada komputer didalamnya? Ha ha ha. Juga sebaiknya, lab.IPA dipisah menjadi lab.biologi, lab.kimia maupun lab.fisika.


• Perpustakaan
Untuk meningkatkan minat membaca murid di sekolah, perpustakaan sangat perlu diadakan keberadaannya di sekolah. Rak-rak buku yang menyajikan banyaknya buku yang diperlukan, tertata rapi didalamnya. Adanya pemisah yang membedakan jenis buku yang satu dengan yang lainnya memudahkan pembaca memilih buku favoritnya. Contohnya buku pelajaran ipa, ensiklopedia, novel, cerita-cerita rakyat, dsb.


• Absen sidik jari
Lebih meminimalisir peran guru piket yang setiap hari keluar-masuk kesetiap kelas untuk mengecek kehadiran siswa. Absen sidik jari sebaiknya disediakan sebanyak yang diperlukan atau sebanyak angkatan disetiap sekolah.


• Peralatan dan perlengkapan olahraga
Disetiap pelajaran olahraga atau lebih akrab dibilang pelajaran penjaskes, praktek di lapangan pasti lebih banyak daripada teori. Ketika ada materi praktek di lapangan, pasti materi tersebut melibatkan banyak olahraga-olahraga yang kita kenal. Tentunya yang namanya praktek, pasti harus ada peralatan dan perlengkapan untuk bisa melakukan praktek tersebut. Seperti tersedianya bola basket, bola futsal, bole volley, net lapangan, gawang, dsb.


5. Prestasi unggul tak hanya dibidang akademik, tapi juga dinon-akademik
Kebanyakan guru di sekolah sangat amat mendukung lomba hanya dibidang akademik, seperti contohnya olimpiade. Buat apa ada ekstrakurikuler kalo tak mendapat izin untuk berkompetisi diluar sekolah? Hal ini justru sangat mengecewakan karena kesempatan untuk menunjukan berhasilnya suatu ekskul tidak diizinkan begitu saja. Ya, gue pernah ngerasain.


Guru sangat begitu cemas dan takut duluan jika murid yang mengikuti lomba tersebut kalah dalam kompetisi. Jika awalnya kita diberi kepercayaan untuk membawa gelar juara 1 kenapa enggak? Sudah saatnya guru mempercayai murid-nya, mempercayai ekskul-ekskul yang ada di sekolah. Jika gagal, itu urusan belakangan. Sebagai bagian dari suatu sekolah, jangan takut sekolah bakalan malu karena gagal. Kepercayaan yang diberikan guru kepada muridnya sangat membantu murid dalam berkompetisi untuk lebih percaya diri lagi bukan?

Alangkah baiknya jika murid diberikan kebebasan untuk berprestasi dibidang akademik dan non-akademik. Toh jika berhasil dikedua bidang tersebut, siapa sih yang gak bakalan bangga :)

6. Lingkungan asri, bersih dan indah
Senangnya untuk bisa belajar dilingkungan sekolah yang bersih. Adanya pohon-pohon serta tanaman-tanaman hijau kecil yang ditanami disekeliling sekolah membuat sekolah terlihat lebih asri dan memberikan rasa nyaman bagi murid-murid ketika sedang proses KBM di kelas.


Tong-tong sampah di sekolah pun sebaiknya terbagi atas tong sampah organic dan non-organic. Pemisahan sampah inilah yang membuat kualitas lingkungan meningkat. Lingkungan yang bersih dari sampah akan lebih higienis.

Untuk meningkatkan kenyamanan di sekolah, ada baiknya 1 hari diadakan untuk membersihkan sekolah bersama-sama. Dimana kegiatannya adalah menanam bibit-bibit tanaman, membersihkan kelas serta lingkungan sekolah, membersihkan parit disekitar sekolah, dsb. Hubungan antara guru dengan murid dan murid satu dengan murid lainnya untuk melaksanakan kegiatan tersebut dapat dibayangkan akan terjalin sempurna.

Untuk lebih meningkatkan rasa peduli murid untuk selalu menjaga kebersihan terutama kelasnya sendiri, sekolah perlu mengadakan yang namanya “piala bergilir” untuk kelas terbersih. Jadi disetiap minggu atau disetiap bulannya kita dapat mengetahui kelas manakah yang berhak mendapat piala tersebut. Hal ini pasti akan berdampak positif bagi murid-murid untuk berlomba-lomba dalam membersihkan kelas masing-masing.

Okay then, sudah banyak yang dapat gue sampaikan dalam tulisan kali ini. Terima kasih untuk Youth ESN dan USBI Indonesia yang telah menghadirkan lomba blog competition bagi kita kalangan pelajar SMP & SMA! Hitung-hitung ajang untuk mencari kemenangan juga pengalaman :)



Syifa Fadhiyah S.L.
SMAN 8 Tangerang
@sfsluano